Jarum pelampung aus, akibatnya banjir. Biasanya, bengkel resmi langsung main ganti, nggak peduli pemilik lagi bokek. “Yang orsi satu set Rp 60.000,” teriak Andi Mulki alias An-An, mekanik Custom World Shaker Fuchs Racing Team. Andi bilang, mending diakali. “Sediakan ampelas halus ukuran 1000,” bilang Koh An di Jln. Puri Kembangan, Jakarta Barat. Bongkar jarum pelampung dari posisinya. Tentu harus membuka empat sekrup pengikat mangkuk. Lalu ampelas ujungnya dengan cara memutar sampai rata. Nah, ini dia. Cara itu bisa kusut, karena tinggi pelampung tidak sesuai lagi dengan rekomendasi pabrik. Untuk ini, mesti tahu rahasia menyetelnya. Gampang kok caranya.
Pasang kembali jarum berikut pelampung lalu buat patokan dasar, ukur lagi tinggi pelampung (gbr. 1). Pasang mangkuk karbu, cukup diapit tangan, tidak perlu diikat pakai empat sekrupnya. Posisikan karburator berdiri. Lalu pasang slang bensin dan biarkan bensin mengisi mangkuk. Selanjutnya, cabut slang dan buka mangkuknya. Perhatikan jumlah bensin dalam mangkuk. Mari melakukan sedikit percobaan dengan memiringkan mangkuk. Yang normal, permukaan bensin (sisi yang mau tumpah) tepat di bibir mangkuk, sedangkan permukaan sisi lain, kudu pas dengan 'lantai dasar' coakan ruang pelampung (gbr. 2). Silakan amati foto.
Itu buat karburator yang ruang pelampungnya tidak terlalu dalam. Seperti Mikuni di Suzuki Shogun dan Keihin di Honda Astrea Grand dan Supra. Cara ini beda untuk Mikuni di Yamaha F1Z-R dan Keihin Honda GL. Ketika mangkuk dimiringkan, permukaan bensin di dalam mangkuk harus sejajar batas coakan. (gbr. 3). Ah, pelototi fotonya saja, pasti lebih ngeh.
Bila terlalu banyak bensin di mangkuk (banjir), tinggal meninggikan pelampung. “Sebaliknya bila kurang, pelampung dibuat rendah,” bilang Koh An. Pelampung terbuat dari pelat, tinggal menaik-turunkan kaki stoppernya. Sedangkan pelampung dari plastik, perlu memanaskan dulu kakinya pakai solder. Aong/Foto : M.David |
No comments:
Post a Comment